
Rudy Habibie {Habibie & Ainun 2}, Inspired by a true story, prequel Habibie & Ainun kini akan hadir dalam kancah perfilman Indonesia di akhir Juni 2016.
Dipersembahkan oleh MD Pictures, film ini kabarnya mengeluarkan biaya yang lebih besar dibanding film MD Pictures lainnya. Apalagi dengan penataan suara yang di lakukan di Hollywood, jelas film ini layak untuk di tunggu dan di tonton.
Awalnya, saya berpikir film Rudy Habibie adalah kisah lanjutan dari Habibie Ainun yang mengisahkan tentang keturunan mereka. Namun ketika dalam satu adegan di tengah film tokoh yang di bintangi aktor kondang Reza Rahardian memperkenalkan dirinya sebagai Rudy Habibie, baru lah saya tahu bahwa film ini mengisahkan perjalanan sang jenius Habibie sebelum bertemu dengan Ibu Ainun.
Film yang di sutradarai Hanung Bramantyo ini mengisahkan masa kecil Mantan Presiden RI Ke-3, sang tokoh jenius Prof. Dr. Ing. H. Bacharudin Jusuf Habibie yang di masa kecilnya di panggil dengan Rudy Habibie. Dalam perjalanannya menemba ilmu di Jerman, Beliau bertemu dengan para sahabat seperjuangan selalu berada di belakang perjuangannya dalam membela idealisme dan untuk mewujudkan mimpinya. Dan dalam masa itu pulalah Rudy bertemu dengan cinta pertamanya, seorang gadis Polandia bernama Ilona yang diperankan dengan sangat cantik dan luwes oleh Chelsea Islan.
Dalam kegalauan dan mimpi menggebu-gebu yang ingin di wujudkan, Rudy selalu terngiang oleh ucapan Sang Ayah yang diperankan dengan manis oleh Donny Damara bahwa agar Rudy bisa menjadi mata air yang apabila kita baik maka sekeliling kita akan baik. Walaupun tidak mudah untuk menjadi mata air yang jernih karena ia akan selalu muncul di tanah yang bergejolak.
Menurut Sang Sutradara, yang menarik dari sosok Rudy adalah, Beliau bisa di jadikan sebagai cermin bagi anak muda. Anak muda yang memiliki mimpi yang ingin di wujudkan walaupun dengan musuh yang tak lain orang-orang di sekitarnya. Semangat dan tekad untuk meng-encourage para pemuda untuk mengembangkan teknologinya sendiri diantara serbuan teknologi yang nyatanya 60% adalah teknologi dari luar.
Dalam film ini, kita dapat merasakan rasa gembira, cinta, bela negara, perih, pedih , rasa putus asa dan kehilangan jadi satu. Semua pendukung film ini bermain dengan maksimal. Sebut saja salah satu tokoh sahabat Rudy yang diperankan oleh Pandji Pragiwaksono, saya pikir dia akan menjadi tokoh yang penuh kocak dan memberikan hiburan gelak tawa, tapi ternyata Pandji di sini berperan sebagai tokoh yang serius.
Selain Pandji, ada juga Dian Nitami yang sudah lama tidak muncul di layar kaca maupun layar lebar. Sebagai tokoh Ibu dari Rudy, Dian terlihat mendalami aktingnya sebagai Ibu. Sederet bintang film pendukung diantaranya, Indah Permata Sari, Ernest Prakasa, Boris Bokir.
Jadi, siapkan emosi untuk menonton film ini dan jangan lupa tonton di bioskop kesayangan mulai 30 Juni 2016.
Happy watching